PAHLAWAN DARI GAZA

Selasa, 06 Januari 2009


Kita yang melihat saja penderitaan rakyat Gaza merasa perih, apalagi mereka yang di sana. Kekejaman Israel yang telah membunuh ratusan manusia merupakan record tersendiri tentang sebuah Bangsa Kannibal di abad modern ini. Sementara masyarakat dunia hanya sebatas protes dan protes saja, paling banter hanya mengirimkan bantuan kemanusiaan. Aturan-aturan hubungan kenegaraan di dunia masih saja disuarakan dalam membantu masyarakat Gaza, sementara biang terorisnya sendiri (Israel) tidak pernah mematuhi aturan-aturan tersebut. Israel saat ini sebenarnya berusaha mengejek dunia dengan aturan-aturan tersebut. Israel telah memperlihatkan preseden terhadap negara-negara lain yang juga bersifat kanibal seperti Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk bertindak semaunya, toh aturan-aturan dunia termasuk PBB tidak juga dapat berkutik sedikitpun. Israel hampir berhasil menghancurkan Gaza dengan kekuatan militernya, tapi jangan disangka hal ini sama sekali tidak memunculkan harapan. Bahkan kehancuran Gaza saat ini tak berarti oleh harapan yang akan muncul pasca pembantaian yang dilakukan oleh Israel.

Betapa banyak orangtua kehilangan anaknya dan telah sekian banyak anak kehilangan orangtuanya, serta pemuda-pemuda yang tercerabut eksistensi keilmuannya yang idealis. Mereka-mereka yang kehilangan akibat ”kebodohan” Israel inilah yang akan mengubah situasi. Mereka akan memutar 180 derajat keadaan menjadi penderitaan untuk Israel dan bangsa-bangsa yang membiarkan mereka-mereka menjadi kehilangan. Mereka akan menjadi mimpi buruk dan bom waktu buat Israel dan sekutunya. Pada kondisi demikian, balas dendam adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dengan segala cara, itulah prinsip orang-orang yang kehilangan tadi. Mereka akan membalas dendam, meski jiwa berpisah dari raganya. Maka akan kita lihat semakin banyak ”teroris pantas”, orang-orang yang rela mati demi memperjuangkan harkat martabat mereka, bangsa dan negaranya, serta agamanya. Mereka itu dalam Bahasa Indonesia di sebut dengan PAHLAWAN.

Gaza dan Palestina pada umumnya akan melahirkan pahlawan-pahlawan tulen yang tiada tanding. Mereka akan berbuat sesuai kemampuan dan kapabilitasnya untuk berjuang. Para pahlawan inilah yang akan membuat Israel dan para sekutunya menyesali diri. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pernah mengalami penderitaan yang sama harus mendukung, sekurang-kurangnya dengan doa, agar tujuan para pahlawan itu tercapai. Konsep dalam Pembukaan UUD 1945 harus direalisasikan sebagai suatu negara yang mengecam penjajahan di muka bumi ini. Kita salut terhadap tindakan yang dilakukan pemerintah RI saat ini serta sebagian besar masyarakatnya, namun hal yang lebih dari itu tentu diharapkan.

Kekuatan Israel hampir pasti akan mudah menghancurkan pisik Gaza, tetapi kekuatan mereka tidak akan berarti banyak jika dihadapkan oleh keperkasaan pahlawan-pahlawan yang akan muncul setelah pisik Gaza tersebut, hancur. Dunia dapat saja ”bertaruh” bahwa keadaan sekarang akan terjadi yang sebaliknya. Jika dunia sekarang ini hanya mampu protes akan tindakan Israel, maka tunggu ”tanggal mainnya”, dunia akan dibuat kewalahan oleh pahlawan-pahlawan Gaza. Perlu juga dicermati, bahwa Pahlawan-pahlawan Gaza akan muncul pula di berbagai negara. Mereka-meraka yang telah bosan terhadap bangsa dan negaranya sendiri, terhadap dunia yang hanya diam menyaksikan aksi kanibalisme yang terjadi di depan mata para pemimpin dunia. Semakin suatu negara tak bereaksi terhadap agresi militer Israel saat ini, maka akan semakin besar peluang munculnya pahlawan Gaza di negara tersebut, dan tentu akan merepotkan pemerintah negara bersangkutan.

Penyerangan Israel terhadap Gaza dan Palestina kali ini tidak akan berakhir permasalahannya hanya sampai pisik Gaza hancur. Ini adalah awal dan pemicu perang yang sebenarnya dan tentu jauh lebih hebat. Israel dan masyarakat dunia harus bersiap-siap menghadapi kejutan-kejuatan yang tak terduga sebelumnya. Hal ini bukanlah dugaan yang tak akan terbukti, tetapi suatu yang hampir pasti akan terjadi karena telah dialami oleh masyarakat dunia sebelumnya. Hancurnya menara kembar di Amerika Serikat, bom di Bali, penyanderaan di India, dan sebagainya merupakan pembelajaran yang baik untuk bagaimana memposisikan diri terhadap kejadian-kejadian di dunia ini termasuk yang paling krusial adalah penyerangan Israel terhadap Gaza ini. Dukungan nyata pemerintah dan masyarakat Indonesia kali ini akan berpengaruh terhadap stabiltas keamanan republik ini pada masa mendatang.

Bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa ini. Bahwa bangsa ini harus bersatu dan mempunyai idealisme sendiri. Kita tidak boleh tergantung kepada bangsa apapun di dunia ini. Bangsa ini harus kuat karena usaha kita sendiri. Bangsa ini tidak boleh mengorbankan masyarakatnya demi kepentingan dan permintaan negara lain. Kita juga harus mengambil sikap sesuai ideologi bangsa ini tanpa harus ”mempertimbangkan” kepentingan negara lainnya. Peristiwa Gaza merupakan pembelajaran bahwa meskipun kita hancur lebur jika demi mempertahankan harkat dan martabat bangsa maka kita akan lakukan. Gaza dan Palestina secara keseluruhan dengan bangganya berjuang sendiri tanpa harus ”mengemis” pertolongan dari bangsa-bangsa lain di dunia ini. Palestina mempunyai idealisme nasionalis yang tangguh, melebihi kokohnya gedung-gedung yang telah hancur oleh serangan Israel. Semangat itulah yang harus dimiliki oleh Bangsa Indonesia saat ini, karena terasa semakin jauhnya kita dari rasa nasionalisme terhadap bangsa sendiri. SEKIAN.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum