Di Balik Kekalahan Tim Garuda

Senin, 25 Maret 2013

Perhelatan Piala Asia yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) seakan meniscayakan hasil perseteruan induk organisasi sepak bola di Indonesia selama ini. Persiapan yang begitu singkat untuk membentuk tim nasional (Tim Garuda) yang solid ternyata hasilnya sesuai perkiraan. Indonesia kalah 1 : 2 dari Saudi Arabia. Di atas kertas, hampir semua pengamat sepak bola memang telah mempredikasikan hasil ini. Saudi Arabia adalah termasuk “raksasa” asia yang se-grup dengan Indonesia, selain Cina. Kekalahan Tim Garuda di kandang sendiri semakin mengecilkan harapan Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya. Garuda telah kalah, namun beberapa hal mesti menjadi catatan dalam laga Indonesia kontra tim padang pasir tersebut. A. Dukungan Suporter GBK seakan membara dengan warna merah seragam penonton supporter Tim Garuda, pada laga 24 Maret kemarin. Para penonton yang berjumlah lebih dari 70.000 itu membuktikan dukungan mereka terhadan Timnas Merah Putih. Kelegaan terhadap berakhirnya kisruh di tubuh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) ternyata sangat disambut antusias oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, dan pecinta sepak bola, khususnya. Yel-yel menggelora sejak pluit awal ditiup jelas menutupi deraan hujan yang mengguyur GBK malam itu. Mungkin semua supporter tim garuda ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pertandingan akan dimulai. Hal ini tak ada yang dapat menyangkal akan berpengaruh positif terhadap mental pemain Indonesia, dan sedikit banyak menciutkan nyali Arab Saudi. Euforia supporter semakin menjadi saat Indonesia berhasil melesakkan gol cepat ke gawang Arab Saudi oleh striker gaek Boas Salossa. Kejadian pada menit ke 6 itu seakan menafikan prediksi para pengamat. Sebagian mungkin berpendapat bahwa keajaiban ternyata ada. Namun, ternyata dukungan penonton yang begitu massif masih kalah dengan kepiawaian pemain Arab Saudi dalam mengolah si kulit bundar. Indonesia harus mengakui kehebatan tim padang pasir ini dengan skor tipis 1 : 2. Para supporter sebenarnya mengharap, jika tidak menang, Garuda cukup imbang dengan lawannya. Hal ini masih menyemangati supporter sampai menit ke 55 sebelum Yosef Al Salam, striker Arab Saudi menundukkan Kurnia Mega dengan tandukan kepalanya. B. Pemain Naturalisasi dan Nasionalisme Jika ada yang bisa dikritisi dari skuad Rahmad Darmawan (RD) yang merupakan tim pertama hasil dari terciptanya kedamaian di tubuh PSSI ini, adalah penempatan pemain Naturalisasi. Laga “emosional” semacam ini tentu dibutuhkan semangat ekstra melebihi kecakapan dalam menggiring bola. Beberapa pemain naturalisasi yang diturunkan meski bermain cantik, namun gelora nasionalisme mereka masih kurang, kalau tidak bisa dikatakan belum ada. Kurangnya gelora nasionalisme inilah yang membuat mereka bermain kurang ngotot. Buktinya, Van Dijk terlihat kurang berjibaku saat beberpa kali perebutan bola dengan pemain lawan. Bandingkan dengan Hamka Hamzah yang selalu merelakan kepalanya demi menghalau bola yang akan menusuk pertahanannya. Juga nampak jelas, perjuangan yang diperagakan Kurnia Mega yang merupakan benteng terakhir pertahanan Indonesia. Tidak kurang dari 5 kali, Mega menyelamatkan gawang Indonesia dari sengatan menusuk Arab Saudi. Semakin mengecewakan supporter tatkala pergantian pemain juga diisi oleh pemain naturalisasi. Tentu alasan kemahiran, sehingga RD memasukkan Greg Nwokolo dan Irfan Bachdim. Namun laga tersebut membutuhkan sentuhan gelora nasionalisme yang tinggi. Masih ada Firman Utina di bangku cadangan, namun tidak dimasukkan. Meski RD sempat memplot Ahmad Bustomi, namun itu terjadi kurang dari lima menit sebelum akhir laga normal. Nasionalisme adalah gelora kecintaan terhadap tanah air yang hampir tak terbatas kekuatannya. Sejatinya, apapun yang merupakan pertaruhan nama Negara dan bangsa ini harus selalu menempatkan nasionalisme sebagai kekuatan. Semoga, laga-laga berikut, siapapun coach Indonesia harus lebih memerhatikan nasionalisme sebagai penyemangat skuad merah putih dalam mengimbangi permainan lawan yang memang lebih unggul dibanding tim garuda. Semoga.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum