BOM DAN MU

Minggu, 02 Agustus 2009


BOM DAN MU

Mencari keterkaitan antara Bom dan MU (Manchester United) sebelum serangan bom di Jakarta Jum’at (17 Juli 2009) yang lalu, mungkin sangat sulit. MU adalah klub sepakbola raksasa asal Inggris dengan segudang prestasi dan sekian banyak bintang lapangan yang dipunyai, hampir mustahil mengaitkannnya dengan bom. Apa hubungan antara Bom dan MU dan dari sisi mana MU dapat kita hubungkan dengan MU, kita seakan tak akan bisa merumuskan ketersinggungan keduannya. Tapi sekarang, setelah 17 Juli 2009, mengaitkan antara bom dan MU sangatlah mudah, apalagi bagi para fans fanatik MU di Indonesia (bukan hanya di Jakarta).

Sembilan korban jiwa dan puluhan lainnya luka akibat bom yang meledak di Jakarta, Jum’at pagi itu. JW Marriot dan Ritz Charlton adalah dua hotel berbintang standar internasional menjadi sasaran bom tersebut. Kerusakan akibat bom pun dipastikan bernilai milyaran di kedua hotel tersebut. Belum lagi kerugian yang diderita bangsa ini dari berbagai sektor, terutama anjloknya sektor pariwisata yang sangat berdampak negatif jika stabilita keamanan terganggu, semisal serangan bom tersebut. Recoveri pemulihan ekonomi yang hampir lima tahunan ini giat dilaksanakan pemerintah, seakan dimentahkan dengan serangan bom tersebut. Pastinya, 2 serangan bom di 2 hotel berbeda di Jakarta, telah “meremas” kembali “kue” pembangunan yang mulai “matang”.

Banyak orang yang menderita akibat bom rakitan itu. Dari rakyat bawah sampai pemerintah tertinggi, presiden kita “haru biru” terhadap serangan tersebut. Namun, ada juga kalangan yang sama sekali tidak terkena langsung atas bom itu, tapi derita yang dialaminya mungkin saja sama dengan korban bom itu. Mereka tak lain adalah para fans fanatic Manchester United. Dulu, mereka hanya menganggap sebuah mimpi, MU dapat bertandang di Indonesia. Sekarang, mereka juga seolah bermimpi, MU batal ke Indonesia. Selang tiga hari sebelum kedatangan MU ke Indonesia, “BOM” menghantam para penggemar MU di Republik ini. Iler akan semakin banyak tumpah di kasur para pemimpi MU dengan pembatalan ini. Jangankan para fans MU, pemain Indonesia All Star pun yang dijadualkan akan berlaga dengan klub terheboh di jagad ini, harus gigit jari. Mungkin, memang nasib pesepak bola Indonesia harus bermain dengan MU, hanya dalam mimpi.

Semua sudah terjadi. Tuhan berkehendak lain, dan tak ada seorang pun yang mampu memastikan apa yang akan terjadi, tak terkecuali The Master RCTI (Deddy Corbudsze) dan Sang Illisionis CSTV (Demian). Sebagai manusia tentu harus mengambil hikmah dari semua yang terjadi. Tentu hikmah itu sangat banyak, termasuk tentunya kita telah mudah mengaitkan antara Bom dan MU. Sekian.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum