BOM DAN MU
Mencari keterkaitan antara Bom dan MU (Manchester United) sebelum serangan bom di Jakarta Jum’at (17 Juli 2009) yang lalu, mungkin sangat sulit. MU adalah klub sepakbola raksasa asal Inggris dengan segudang prestasi dan sekian banyak bintang lapangan yang dipunyai, hampir mustahil mengaitkannnya dengan bom. Apa hubungan antara Bom dan MU dan dari sisi mana MU dapat kita hubungkan dengan MU, kita seakan tak akan bisa merumuskan ketersinggungan keduannya. Tapi sekarang, setelah 17 Juli 2009, mengaitkan antara bom dan MU sangatlah mudah, apalagi bagi para fans fanatik MU di Indonesia (bukan hanya di Jakarta).
Sembilan korban jiwa dan puluhan lainnya luka akibat bom yang meledak di Jakarta, Jum’at pagi itu. JW Marriot dan Ritz Charlton adalah dua hotel berbintang standar internasional menjadi sasaran bom tersebut. Kerusakan akibat bom pun dipastikan bernilai milyaran di kedua hotel tersebut. Belum lagi kerugian yang diderita bangsa ini dari berbagai sektor, terutama anjloknya sektor pariwisata yang sangat berdampak negatif jika stabilita keamanan terganggu, semisal serangan bom tersebut. Recoveri pemulihan ekonomi yang hampir lima tahunan ini giat dilaksanakan pemerintah, seakan dimentahkan dengan serangan bom tersebut. Pastinya, 2 serangan bom di 2 hotel berbeda di Jakarta, telah “meremas” kembali “kue” pembangunan yang mulai “matang”.
Banyak orang yang menderita akibat bom rakitan itu. Dari rakyat bawah sampai pemerintah tertinggi, presiden kita “haru biru” terhadap serangan tersebut. Namun, ada juga kalangan yang sama sekali tidak terkena langsung atas bom itu, tapi derita yang dialaminya mungkin saja sama dengan korban bom itu. Mereka tak lain adalah para fans fanatic Manchester United. Dulu, mereka hanya menganggap sebuah mimpi, MU dapat bertandang di Indonesia. Sekarang, mereka juga seolah bermimpi, MU batal ke Indonesia. Selang tiga hari sebelum kedatangan MU ke Indonesia, “BOM” menghantam para penggemar MU di Republik ini. Iler akan semakin banyak tumpah di kasur para pemimpi MU dengan pembatalan ini. Jangankan para fans MU, pemain Indonesia All Star pun yang dijadualkan akan berlaga dengan klub terheboh di jagad ini, harus gigit jari. Mungkin, memang nasib pesepak bola Indonesia harus bermain dengan MU, hanya dalam mimpi.
Semua sudah terjadi. Tuhan berkehendak lain, dan tak ada seorang pun yang mampu memastikan apa yang akan terjadi, tak terkecuali The Master RCTI (Deddy Corbudsze) dan Sang Illisionis CSTV (Demian). Sebagai manusia tentu harus mengambil hikmah dari semua yang terjadi. Tentu hikmah itu sangat banyak, termasuk tentunya kita telah mudah mengaitkan antara Bom dan MU. Sekian.
BOM DAN MU
Muh. Syukur Salman
Minggu, 02 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Akses internet yang cepat adalah dambaan semua orang yang aktif memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung aktifitasnya. Tak terkecuali...
-
Secara formal memang tidak dikenal istilah sekolah favorit di Negeri ini. Namun, hampir di setiap daerah, sekolah favorit tetap ada dan sema...
-
Banyak pihak yang akhir-akhir ini meragukan efektifikasi program sertifikasi guru dapat meningkatkan professionalisme pahlawan tanpa tanda j...
-
Kata Baskom, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai “tempat air untuk cuci tangan atau muka”. Namun, pada umumnya ibu r...
-
Malam semakin larut, namun mata Rina belum dapat dipejamkan. Degupan jantungnya semakin kencang saja. Mukena yang dipakainya Shalat Isya bel...
Kata Bijak
Apapun harapan dan cita-citamu, semua tergantung kepadamu. Meski bantuan dari oranglain akan sangat bermanfaat, namun sangat kecil bagian dari pencapaian yang kau raih. Usahamu adalah jalanmu untuk menjadi yang kau inginkan. Oleh karena itu, apapun yang telah kau raih dan dapatkan adalah karena dirimu. Senang atau tidak senang terhadap keadaanmu sekarang adalah akibat dari dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri adalah jalan yang terbaik dan terindah dalam arung kehidupan ini. MS2
Mengenai Saya

- Muh. Syukur Salman
- Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia
- Lahir di Parepare, 35 tahun yang lalu tepatnya tanggal 14 Agustus 1973. Menyelesaikan pendidikan tertingginya di Universitas Negeri Makassar tahun 2004 pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Profesi keseharian adalah Kepala SD Negeri 71 Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Kegemaran dibidang tulis menulis juga membuatku telah menerbitkan 3 buku cerita anak, 1 buku kumpulan ESAI/OPINI pendidikan, dan 1 buku kumpulan cerpen remaja Islam. Mempunyai dua anak berumur 4 tahun yang laki-laki bernama Muh. Uswah Syukur dan berumur 2 tahun yang perempuan bernama Sitti Hasanah Syukur,serta seorang istri cantik bernama Mukrimah.
0 komentar:
Posting Komentar