Wanita dalam Berita
Ketika seseorang yang mengaku dirinya kukuh memegang prinsip dan idealismenya terhadap segala godaan, maka ujian yang paling ampuh untuk membuktikannya adalah wanita. Betapa banyak tokoh-tokoh dunia dan orang-orang penting lainnya, “lumat” dalam cengkeraman wanita. Wanita adalah sosok yang penuh dengan realita, tetapi berselimutkan suatu rahasia besar. Wanita cenderung mengadopsi sifat-sifat fatamorgana sehingga apa yang nampak kemungkinan besar bukan yang sebenarnya. Wanita adalah makhluk nyata yang lebih “gaib” dari makhluk halus. Makhluk cantik ini memiliki memampuan yang tak dapat ditandingi dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya, yakni aura kecantikan itu sendiri. Aura kecantikan itulah yang mampu mengalahkan lelaki yang paling kuat sekalipun. Benarlah suatu kalimat yang menyatakan bahwa Wanita adalah tiangnya suatu bangsa.
Rani Juliani adalah sosok wanita yang sebulan terakhir ini paling sering diberitakan di negeri ini. Seorang caddy (pemungut bola golf) mampu menyaingi popularitas pala calon presiden di republic ini dalam pemberitaan. Skandal yang melibatkan orang penting di Indonesia ini menyeret-nyeret nama Rani Juliani sebagai “icon” semakin hebohnya pemberitaan. Media cetak dan elektronik seakan seakan berburu berita tentang sosok wanita yang satu ini. Suatu hal yang pasti bahwa penonjolan aura kecantikan Rani Juliani semakin membuat “hot” pemberitaan. Hal ini pula yang membuat masyarakat Indonesia pada umumnya semakin “kegerahan” akan kasus ini. Rani Juliani bukanlah wanita tercantik di negeri ini, tetapi mampu “menghipnotis” arah pemberitaan kepadanya. Bukan hanya itu, jika terbukti orang-orang penting yang terlibat dalam kasus tersebut juga mengarah pada pribadi Rani Juliani, maka jelas aura kecantikan wanita yang satu ini telah “meracuni” keteguhan para lelaki “kuat” tersebut.
Kita masih ingat skandal seks dengan seorang artis dan pelecehan seksual terhadap sekretaris pribadi yang mencuat ke permukaan oleh dua orang anggota DPR RI. Pada tataran di bawah, hampir setiap hari, pemberitaan tentang pelecehan, pencabulan, perselingkuhan, pornografi, dan pornoaksi terdeteksi. Jika kita menarik benang merah, semuanya bermuara pada wanita. Pemberitaan tentang wanita juga dijadikan sebagai penglaris dari media tersebut, ironisnya lagi dapat menuntun opini publik yang menjastis sesuatu tersebut sudah pasti benar disebabkan oleh wanita. Hal inilah yang menjadi inti problematika jika wanita dalam berita. Konsipirasi tingkat tinggi yang diduga melatarbelakangi kasus AA ternyata tak ada artinya dibandingkan dengan opini yang beredar tentang adanya skandal asmara cinta segitiga dalam kasus tersebut. Hiruk pikuk pemberitaanpun semakin keras saja menggali dan mengeruk segala celah yang memungkinkan untuk diberitakan, terutama yang menyangkut saksi kunci Rani Juliani, wanita tersohor itu.
Jika interpretasi kita juga digiring untuk mengidentikkan wanita dengan segala yang berbau negative dalam pemberitaan, maka perlu diingat bahwa wanita adalah makhluk tidak hanya dikaruniai kecantikan, tetapi juga rasa dan hati. Meski eksplorasi kita terhadap pemberitaan tentang wanita lebih banyak menyusuri hal-hal yang “negative”, namun tidaklah sedikit pemberitaan tentang keagungan wanita dalam hal positif, bahkan sangat mungkin lebih banyak. Wanita yang menjadi ibu terhadap anak-anaknya sekaligus menjadi istri dari suami yang sangat dicintainya, adalah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri ada di sekitar kita semua, bahkan boleh jadi ada pada keluarga kita sendiri. Belum lagi jika seorang wanita yang single parents, selain berfungsi sebagai ibu sekaligus sebagai ayah untuk anak-anaknya terkasih. Keberhasilan wanita melampaui karir pria bukanlah hal yang asing kita ketahui. Maka, semakin kuatlah pembuktian Hadist Nabi, Wanita adalah Tiangnya negara.
Kesempurnaan wanita tidak dapat dinilai dari sisi postur atau kecantikan belaka seperti yang banyak dieksplorasi secara tidak bertanggungjawab saat ini. Wanita ternyata tidak hanya memiliki aura kecantikan yang dapat “membius”, tetapi juga memiliki aura kekuatan yang dapat “menggelora”. Kecantikan bukanlah satu-satunya potensi wanita, bahkan mungkin sebagai suatu hal yang akan pudar dengan sangat cepat. Tuhan bukanlah pencipta “kacangan”, yang menciptakan makhluk wanita hanya bermodalkan kecantikan belaka. Wanita masih memilki potensi yang lebih mempunyai aura yang kuat (jika diberdayakan) yakni kekuatan cinta, sayang, keibuan, telaten, sabar, bersih, halus, santun, dan lain sebagainya. Kecantikan wanita sebenarnya merupakan ujian baginya. Jika wanita dapat memposisikan kecantikan pada hakekat penciptaannya, maka kecantikan tidak akan mengeluarkan aura yang “membius” tadi. Meski kecantikan wanita sering membuat mereka malah “sengsara” namun, yang pasti kecantikan bukanlah suatu yang salah pada diri wanita. Kecantikan juga merupakan nikmat yang wajib disyukuri dengan “mengelola” kecantikan tersebut sesuai yang diarahkan Sang Pemberi Nikmat.
Eksplorasi kecantikan wanita dalam pemberitaan haruslah lebih santun dan elegan. “Kerakusan” konsumen berita (lelaki) dalam “menyantap” pemberitaan terhadap wanita harus dilakukan perubahan mindset. Wanita adalah sutradara sekaligus actor yang harus berperan aktif dalam perubahan pola pikir tersebut. Wanita sebaiknya tidak hanya bermodalkan kecantikan jika ingin tenar, tetapi sekaligus semua potensi yang dimilkinya harus teresplorasi dengan tepat. Hal ini akan menampakkan wanita yang sebenarnya, yaitu wanita kompleks sebagai makhluk ciptaan Yang Maha Pencipta. Para lelaki yang telah berkeluarga pasti memiliki wanita (istri). Istri inilah perwujudan yang nyata di depan kita, akan arti seorang wanita yang bukan hanya mempunyai aura kecantikan, tetapi segalanya. SEKIAN.
WANITA DALAM BERITA
Muh. Syukur Salman
Selasa, 09 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Akses internet yang cepat adalah dambaan semua orang yang aktif memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung aktifitasnya. Tak terkecuali...
-
Secara formal memang tidak dikenal istilah sekolah favorit di Negeri ini. Namun, hampir di setiap daerah, sekolah favorit tetap ada dan sema...
-
Banyak pihak yang akhir-akhir ini meragukan efektifikasi program sertifikasi guru dapat meningkatkan professionalisme pahlawan tanpa tanda j...
-
Kata Baskom, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai “tempat air untuk cuci tangan atau muka”. Namun, pada umumnya ibu r...
-
Malam semakin larut, namun mata Rina belum dapat dipejamkan. Degupan jantungnya semakin kencang saja. Mukena yang dipakainya Shalat Isya bel...
Kata Bijak
Apapun harapan dan cita-citamu, semua tergantung kepadamu. Meski bantuan dari oranglain akan sangat bermanfaat, namun sangat kecil bagian dari pencapaian yang kau raih. Usahamu adalah jalanmu untuk menjadi yang kau inginkan. Oleh karena itu, apapun yang telah kau raih dan dapatkan adalah karena dirimu. Senang atau tidak senang terhadap keadaanmu sekarang adalah akibat dari dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri adalah jalan yang terbaik dan terindah dalam arung kehidupan ini. MS2
Mengenai Saya

- Muh. Syukur Salman
- Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia
- Lahir di Parepare, 35 tahun yang lalu tepatnya tanggal 14 Agustus 1973. Menyelesaikan pendidikan tertingginya di Universitas Negeri Makassar tahun 2004 pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Profesi keseharian adalah Kepala SD Negeri 71 Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Kegemaran dibidang tulis menulis juga membuatku telah menerbitkan 3 buku cerita anak, 1 buku kumpulan ESAI/OPINI pendidikan, dan 1 buku kumpulan cerpen remaja Islam. Mempunyai dua anak berumur 4 tahun yang laki-laki bernama Muh. Uswah Syukur dan berumur 2 tahun yang perempuan bernama Sitti Hasanah Syukur,serta seorang istri cantik bernama Mukrimah.
0 komentar:
Posting Komentar