"JUSTRU KARENA AKU PETTA AJI"

Minggu, 20 Desember 2009

Rutinitas keseharian yang kadang membosankan seakan mendapat corak yang berbeda dengan pergelaran pentas seni, Rabu 16 Desember 2009 yang lalu di Rujab Walikota Parepare. Tampilnya beberapa seniman Parepare yang melakonkan satu alur teater, membuat kita menjadi keheranan. Heran, bahwa ternyata di Parepare ini mempunyai “stok” seniman handal yang tidak kalah dengan daerah-daerah yang memang sudah dikenal aktifitas seninya sejak dulu. Bagaikan pendekar yang turun gunung, demikianlah kira-kira kiasan yang dapat diungkap atas selesainya pagelaran seni tersebut.

“Justru Karena Aku Petta Aji” demikian judul lakon teater yang mengawali aktifitas berkesenian di Kota yang Pasar Seninya telah hilang ini. Tentu kita harapkan pementasan seni dan pengukuhan pengurus Dapur Seni Petta Aji malam itu, tidak menjadi awal sekaligus akhir, seperti yang juga di ungkap Walikota Parepare saat memberikan sambutannya: “Jangan sampai Petta Aji, Layu sebelum Berkembang.” Kalimat orang nomor satu di Parepare ini, harus membuat para pegiat seni, khususnya Petta Aji menjadi “tersinggung”. Kita harus menunjukkan bahwa “sindiran” tersebut akan batal demi seni. Kita (orang-orang seni) tidak boleh disamakan dengan janji dan rencana “heboh” yang pada giliran tidak juga terbukti. Petta Aji harus membuktikan dirinya, beda. Beda dengan yang telah berjanji akan ada kilang minyak, akan ada jembatan layang, akan ada Dufan, Masjid Terapung, dan segala “omong besar” belaka.

Petta Aji adalah pegiat seni yang jujur dan lugas. Mereka akan mendapat tertawaan dan cemohan jika lakon yang mereka pentaskan adalah sesuatu yang hanya “omong besar” tadi. Pementasan yang berakhir sukses malam itu, meski tidak dihadiri sebagian besar pejabat kota ini, harus dijadikan moment untuk melangkah terus dan berkualitas. Keberpihakan Petta Aji pada nilai-nilai kebenaran harus menjadi “sparing partner” terhadap nilai-nilai amoral yang realistis saat ini. Pementasan Petta Aji tentu bukan sekedar tontonan belaka, namun harus mempunyai misi tuntunan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, Petta Aji akan terus mendapat ujian dan penilaian dari masyarakat.

Sebenarnya, kans akan berkembangnya Petta Aji sangat besar. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki berkompeten di bidang seninya masing-masing, juga dukungan luar biasa dari pimpinan daerah ini, Walikota Parepare. Jika malam itu, banyak para undangan pejabat eksekutif dan legislative tidak hadir, mungkin karena kesibukan yang membuat mereka penat dan keletihan. Mereka harus memahami bahwa pementasan seni justru bertujuan menghilangkan penat dan letih itu. Lebih dari itu, penjiwaan terhadap seni akan menambah nilai “halus” terhadap penikmatnya. Halus dalam bersikap, bertutur katar, dan dalam mengambil kebijakan. Petta Aji merupakan alternative hiburan yang mendidik dan mempunyai nilai spiritual yang tinggi sebagai modal utama dalam mengarungi bahtera kehidupan yang semakin bergelombang ini.

Teman-teman Petta Aji juga harus mawas diri atas segala aral yang pasti akan menghadang di depan. Ujian dan tantangan jelas akan dating silih berganti. Namun, yakin dan percaya bahwa semua itu harus kita hadapi demi semakin eksisnya Dapur Seni ini. Tentu tidak diharapkan kegundahan dan sikap lemas akan menghinggap pada diri kita jika ujian dan tangan itu semakin besar saja. Justru Karena Aku Petta Aji, maka kita tidak akan layu sebelum berkembang, maka kita pantang surut sebelum layar terkembang, maka kita harus menatap kegemilangan berkesenian, khususnya di Kota yang kita cintai, Parepare. Sekian.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum