Rutinitas keseharian yang kadang membosankan seakan mendapat corak yang berbeda dengan pergelaran pentas seni, Rabu 16 Desember 2009 yang lalu di Rujab Walikota Parepare. Tampilnya beberapa seniman Parepare yang melakonkan satu alur teater, membuat kita menjadi keheranan. Heran, bahwa ternyata di Parepare ini mempunyai “stok” seniman handal yang tidak kalah dengan daerah-daerah yang memang sudah dikenal aktifitas seninya sejak dulu. Bagaikan pendekar yang turun gunung, demikianlah kira-kira kiasan yang dapat diungkap atas selesainya pagelaran seni tersebut.
“Justru Karena Aku Petta Aji” demikian judul lakon teater yang mengawali aktifitas berkesenian di Kota yang Pasar Seninya telah hilang ini. Tentu kita harapkan pementasan seni dan pengukuhan pengurus Dapur Seni Petta Aji malam itu, tidak menjadi awal sekaligus akhir, seperti yang juga di ungkap Walikota Parepare saat memberikan sambutannya: “Jangan sampai Petta Aji, Layu sebelum Berkembang.” Kalimat orang nomor satu di Parepare ini, harus membuat para pegiat seni, khususnya Petta Aji menjadi “tersinggung”. Kita harus menunjukkan bahwa “sindiran” tersebut akan batal demi seni. Kita (orang-orang seni) tidak boleh disamakan dengan janji dan rencana “heboh” yang pada giliran tidak juga terbukti. Petta Aji harus membuktikan dirinya, beda. Beda dengan yang telah berjanji akan ada kilang minyak, akan ada jembatan layang, akan ada Dufan, Masjid Terapung, dan segala “omong besar” belaka.
Petta Aji adalah pegiat seni yang jujur dan lugas. Mereka akan mendapat tertawaan dan cemohan jika lakon yang mereka pentaskan adalah sesuatu yang hanya “omong besar” tadi. Pementasan yang berakhir sukses malam itu, meski tidak dihadiri sebagian besar pejabat kota ini, harus dijadikan moment untuk melangkah terus dan berkualitas. Keberpihakan Petta Aji pada nilai-nilai kebenaran harus menjadi “sparing partner” terhadap nilai-nilai amoral yang realistis saat ini. Pementasan Petta Aji tentu bukan sekedar tontonan belaka, namun harus mempunyai misi tuntunan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, Petta Aji akan terus mendapat ujian dan penilaian dari masyarakat.
Sebenarnya, kans akan berkembangnya Petta Aji sangat besar. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki berkompeten di bidang seninya masing-masing, juga dukungan luar biasa dari pimpinan daerah ini, Walikota Parepare. Jika malam itu, banyak para undangan pejabat eksekutif dan legislative tidak hadir, mungkin karena kesibukan yang membuat mereka penat dan keletihan. Mereka harus memahami bahwa pementasan seni justru bertujuan menghilangkan penat dan letih itu. Lebih dari itu, penjiwaan terhadap seni akan menambah nilai “halus” terhadap penikmatnya. Halus dalam bersikap, bertutur katar, dan dalam mengambil kebijakan. Petta Aji merupakan alternative hiburan yang mendidik dan mempunyai nilai spiritual yang tinggi sebagai modal utama dalam mengarungi bahtera kehidupan yang semakin bergelombang ini.
Teman-teman Petta Aji juga harus mawas diri atas segala aral yang pasti akan menghadang di depan. Ujian dan tantangan jelas akan dating silih berganti. Namun, yakin dan percaya bahwa semua itu harus kita hadapi demi semakin eksisnya Dapur Seni ini. Tentu tidak diharapkan kegundahan dan sikap lemas akan menghinggap pada diri kita jika ujian dan tangan itu semakin besar saja. Justru Karena Aku Petta Aji, maka kita tidak akan layu sebelum berkembang, maka kita pantang surut sebelum layar terkembang, maka kita harus menatap kegemilangan berkesenian, khususnya di Kota yang kita cintai, Parepare. Sekian.
Label:
artikel
"JUSTRU KARENA AKU PETTA AJI"
Muh. Syukur Salman
Minggu, 20 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Akses internet yang cepat adalah dambaan semua orang yang aktif memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung aktifitasnya. Tak terkecuali...
-
Secara formal memang tidak dikenal istilah sekolah favorit di Negeri ini. Namun, hampir di setiap daerah, sekolah favorit tetap ada dan sema...
-
Banyak pihak yang akhir-akhir ini meragukan efektifikasi program sertifikasi guru dapat meningkatkan professionalisme pahlawan tanpa tanda j...
-
Kata Baskom, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai “tempat air untuk cuci tangan atau muka”. Namun, pada umumnya ibu r...
-
Malam semakin larut, namun mata Rina belum dapat dipejamkan. Degupan jantungnya semakin kencang saja. Mukena yang dipakainya Shalat Isya bel...
Kata Bijak
Apapun harapan dan cita-citamu, semua tergantung kepadamu. Meski bantuan dari oranglain akan sangat bermanfaat, namun sangat kecil bagian dari pencapaian yang kau raih. Usahamu adalah jalanmu untuk menjadi yang kau inginkan. Oleh karena itu, apapun yang telah kau raih dan dapatkan adalah karena dirimu. Senang atau tidak senang terhadap keadaanmu sekarang adalah akibat dari dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri adalah jalan yang terbaik dan terindah dalam arung kehidupan ini. MS2
Mengenai Saya

- Muh. Syukur Salman
- Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia
- Lahir di Parepare, 35 tahun yang lalu tepatnya tanggal 14 Agustus 1973. Menyelesaikan pendidikan tertingginya di Universitas Negeri Makassar tahun 2004 pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Profesi keseharian adalah Kepala SD Negeri 71 Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Kegemaran dibidang tulis menulis juga membuatku telah menerbitkan 3 buku cerita anak, 1 buku kumpulan ESAI/OPINI pendidikan, dan 1 buku kumpulan cerpen remaja Islam. Mempunyai dua anak berumur 4 tahun yang laki-laki bernama Muh. Uswah Syukur dan berumur 2 tahun yang perempuan bernama Sitti Hasanah Syukur,serta seorang istri cantik bernama Mukrimah.
0 komentar:
Posting Komentar