Sarjana Pendidikan, Harus Bisa!

Rabu, 27 Juli 2011


Gelar sarjana saat ini bukanlah menjadi sesuatu yang sangat membanggakan jika dilihat dari sisi kuantitas penyandang gelar tersebut. Lebih lagi jika gelar sarjana tersebut adalah Sarjana Pendidikan yang merupakan gelar sarjana yang termasuk sangat besar jumlah penyandangnya. Seseorang yang menyandang gelar sarjana pendidikan, tidak lagi menjadi perhatian masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Bahkan, sering kali sarjana pendidikan diidentikkan dengan penganggur intelektual terbanyak di republik ini. Hal ini disebabkan sekian banyak lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan sejenisnya telah menelorkan sarjana pendidikan-sarjana pendidikan yang tidak terserap di dunia kerja, selanjutnya menjadi pengangguran “kelas berat”.

Sarjana pendidikan yang menjadi pengangguran atau tidak memunyai pekerjaan tetap adalah suatu keniscayaan yang sangat memilukan. Namun, konsekuensi penyandang gelar Sarjana Pendidikan masih harus diuji dengan sejauh mana seorang sarjana pendidikan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Seorang sarjana pendidikan tidaklah cukup hanya sekedar menjadikan gelar yang disandangnya sebagai predikat belaka untuk mencari pekerjaan. Meski sarjana apapun boleh memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan, namun sepertinya sarjana pendidikanlah yang harus berada di garda terdepan demi peningkatan mutu pendidikan tersebut. Sudah saatnya sarjana pendidikan introspeksi diri, bahwa mereka adalah seorang sarjana pendidikan yang harus mendedikasikan dirinya dengan memberikan kiat sekaligus gerakan demi kemajuan pendidikan secara khusus maupun secara umun.

Peran sarjana pendidikan pada saat ini sebenarnya sangatlah dibutuhkan oleh bangsa. Karut marut permasalahan yang mendera bangsa ini, termasuk di dalamnya permasalahan pendidikan sudah merupakan panggilan kepada sarjana pendidikan untuk memberikan peran aktifnya demi pendidikan yang lebih maju dan lebih baik ke depan. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai seorang sarjana pendidikan, baik khusus pada institusi pendidikan tertentu, maupun secara global pada dunia pendidikan di Indonesia. Pemikiran-pemikiran brillian tentang pendidikan, sedikit banyak tentu dipunyai seorang sarjana pendidikan. Beberapa hal yang dapat menjadi bahan memberikan kontribusi pemecahan oleh sarjana pendidikan, antara lain: bagaimana cara mengajar yang baik di kelas, bagaimana hubungan antara guru dan siswa yang baik, bagaimana pengelolaan sekolah, bagaimana konsep pendidikan harus diterapkan pada suatu daerah, sampai pada bagaimana penerapan sistem pendidikan nasional yang lebih baik.

Permasalahan paling mendasar yang dihadapi oleh pendidikan saat ini adalah berkenaan dengan mutu. Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan adalah permasalahan klasik tetapi masih aktual sampai saat ini. Sarjana pendidikan sebernarnya memunyai potensi besar untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya. Kenyataan memang menunjukkan bahwa urusan pendidikan di negeri ini, oleh pemerintah belum memberikan banyak kepada sarjana pendidikan untuk ikut memikirkannya. Tetapi hal itu bukan persoalan besar. Sarjana pendidikan tak perlu diminta atau disuruh karena permasalahan pendidikan dapat dikatakan merupakan kewajiban sarjana pendidikan untuk turut memikirkan penyelesaiannya. Kualitas sekaligus kuantitas sarjana pendidikan adalah modal utama untuk melakukan suatu “gerakan perbaikan nasional” dalam dunia pendidikan kita. Hampir seluruh guru atau tenaga pendidik yang menelorkan anak-anak bangsa, penerus pembangunan bangsa, adalah sarjana pendidikan. Jika sarjana pendidikan dapat sinergi secara bersama berniat, memikirkan, dan berbuat demi peningkatan mutu pendidikan, Insya Allah akan tercapai. Oleh karena itu, sarjana pendidikan harus bisa memberikan peran aktifnya demi peningkatan mutu pendidikan.

Hal yang dapat dilakukan dan tergolong mudah sebagai tindakan awal memberikan ruang kepada seluruh sarjana pendidikan untuk berbuat demi pendidikan adalah menyatukan mereka. Setiap daerah, kecamatan, gugus, bahkan setiap satuan pendidikan diberikan ruang untuk berkumpul berbuat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sekurang-kurangnya untuk sekolah binaan mereka. Membuat alat peraga adalah salah satu kerja nyata yang dapat mereka lakukan. Terlihat kecil, namun jika hal ini menjadi suatu kebiasaan di setiap satuan pendidikan yang memunyai kumpulan sarjana pendidikan, maka gema dan hasilnya akan luar biasa. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam kelompok atau kumpulan sarjana pendidikan tersebut. Penuangan ide dalam bentuk tulisan ilmiah atau sastra di media demi peningkatan mutu, tentu sangat bermanfaat. Kelompok atau kumpulan ini orientasinya adalah kerja, bukan debat kusir yang tak bermanfaat apapun.

Kelompok sarjana pendidikan pada satuan pendidikan, secara periodik akan melakukan pertemuan skala kecamatan atau bahkan tingkat kota atau provinsi. Hal ini bermanfaat karena mereka akan melakukan share informasi dan share hasil kerja. Agar lebih terarah, tentu akan baik jika agenda pertemuan telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya penampilan alat peraga ciptaan kelompok sarjana pendidikan, penampilan gaya/teknik mengajar hasil rekayasa sarjana pendidikan, presentasi karya tulis, dan lain sebagainya. Hasil dari pertemuan kelompok-kelompok sarjana pendidikan tersebut dapat menjadi rekomendasi kepada penanggungjawab pendidikan atau pemerintah untuk dipertimbangkan pemberlakukan atau penerapannya.

Sebenarnya, gerakan ini dapat saja berjalan dengan independen oleh sarjana pendidikan. Namun, akan lebih baik jika dukungan pemerintah terhadap gerakan perbaikan nasional untuk peningkatan mutu pendidikan ini, juga ada. Dukungan itu dapat saja berupa financial atau rekomendasi serta mempertimbangkan hasil kerja sarjana pendidikan. Oleh karena itu, perlu juga ada yang memikirkan untuk hal tersebut, sehingga pengejawantahan gerakan ini bisa lebih maksimal. Sarjana pendidikan tentu sangat menghargai pemikiran-pemikiran tingkat tinggi terhadap sistem pendidikan yang saat ini sedang berjalan, namun sebagai pelaksana di lapangan, sarjana pendidikan melihat realita yang terjadi sehingga masukan, karya, dan pemikiran sangat diperlukan pula demi peningkatan mutu pendidikan bangsa.
Tentu tak harus patah arang jika harapan dukungan gerakan perbaikan nasional ini pada tahap awal akan tersandung. Gerakan ini berasal dari keinginan kuat sarjana pendidikan memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan, meskipun itu dianggap sangat kecil. Sesuatu memang sebaiknya dikerjakan dari yang kecil terlebih dahulu, baru meningkat yang lebih besar. Dukungan dari pihak lain adalah sesuatu yang tidak menentukan gerakan ini akan berhasil atau tidak. Berhasil tidaknya gerakan yang dimotori sarjana pendidikan ini seluruhnya tergantung pada para sarjana pendidikan sendiri. Berapa banyak hal yang didukung oleh pemerintah dengan dana yang besar juga terhenti di tengah jalan, disebabkan kurangnya keinginan kuat untuk bekerja.
Motivasinya hanya sekedar nama dan mungkin juga uang. Gerakan perbaikan nasional ini, murni untuk memperbaiki mutu pendidikan negeri. Pada skala sekolah atau satuan pendidikan, gerakan ini dapat langsung aktif seketika terbentuk kelompok sarjana pendidikan yang dimaksud.

Akhirnya, sebagai sarjana pendidikan masih terbukan ruang pengabdian lebih demi kemajuan mutu pendidikan. Mulailah dari diri sendiri untuk melakukan perbaikan tersebut. Tinggalkan kekurangdisiplinan, tinggalkan mengajar sekerdarnya tanpa memerhatikan proses dan hasil, tinggalkan hanya menanti tanggal muda untuk terima gaji tanpa berbuat sesuatu yang berarti. Sadari diri sebagai penyandang gelar sarjana pendidikan yang harus memberikan sesuatu buat pendidikan. Sebagai sarjana pendidikan, tanyakan pada diri, sudahkan ada yang kita beri untuk pendidikan bangsa ini, sementara kita hanya menanti untuk diberi oleh bangsa. SEKIAN.

2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    (Srimuliani Handoyokusumo; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Berau)

    Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Berau dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Berau dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.

    Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :

    1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.

    2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.

    3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.

    4. Terimakasih untuk khususnya Bpk.IR.AGUS SUTIADI M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk IR.AGUS SUTIADI M.SI,0852-3687-2555.

  1. Unknown mengatakan...:

    (Srimuliani Handoyokusumo; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Berau)

    Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Berau dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Berau dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.

    Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :

    1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.

    2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.

    3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.

    4. Terimakasih untuk khususnya Bpk.IR.AGUS SUTIADI M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk IR.AGUS SUTIADI M.SI,0852-3687-2555.

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum