Napas Guru adalah Kreativitas

Rabu, 29 Januari 2014

Perhatikan orang yang bernapas. Udara yang keluar masuk melalui hidung atau mulut frekuensinya sangat sering. Orang yang masih bernapas menandakan dia masih hidup. Kedua hal tentang napas, yakni frekuensinya yang sering  serta pertanda orang masih hidup adalah hampir sama dengan napas kreativitas pada profesi guru.


Bahwa kreativitas harus selalu dimunculkan oleh guru dalam melakoni tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik dan pengajar serta pelatih. Hal ini dimungkinkan karena guru adalah profesi yang berpotensikan didaktik dan metodik dalam mengajar. Selain itu, sumber dalam mengembangkan kreativitas seorang guru telah bertebaran secara luas dan mudah dalam mengaksesnya. Tinggal, apakah guru itu mau atau tidak. Motivasi untuk selalu kreatif harus dipunyai guru sehingga mereka tetap menjadi guru tulen. Bukan “guru-guruan”, meskipun dia telah menerima tunjangan profesi dan memunyai pangkat dan golongan yang tinggi. Sekadar meluluhkan kewajiban mengajar tanpa napas kreativitas di dalam proses pembelajaran yang dilakukan, adalah ciri seorang “guru-guruan”. Jika ada guru, memunyai kebiasaan dalam mengajar dengan hanya menuntun siswa untuk membaca buku paket yang ada, selanjutnya mengerjakan latihan yang juga ada di buku paket tersebut, sementara dia asyik menekan tombol-tombol huruf di heandphonenya, maka tak diragukan lagi bahwa dia adalah seorang guru-guruan.


Bahwa kreativitas seorang guru menandakan dia masih layak bergelar guru. Tanpa kreativitas, guru itu sebenarnya telah jauh dari aura seorang guru, bahkan telah mati. Dia hanya disebut guru karena memunyai ijazah pendidikan guru, atau lulus menjadi guru saat penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Hakikat guru bukan pada formalitas berprofesi sebagai guru, tetapi guru adalah yang mampu mewujudkan jiwa keguruannya melalui kreativitas yang menginspirasi anak didiknya. Seperti manusia yang dianugerahi napas untuk hidup, begitu pula guru sebenarnya telah dianugerahi kreativitas dalam mengemban profesinya sebagai guru. Anugerah kreativitas yang didapat melalui pendidikan guru ini, sejatinya diaplikasikan oleh guru di kelas dalam proses pembelajaran. Patut diduga, bahwa guru yang tidak kreatif atau tidak memunyai kreativitas dalam pembelajaran adalah seorang guru yang terpaksa menjadi guru atau hanya tergiur dengan gaji guru yang sudah cukup tinggi saat ini dengan adanya tunjangan profesi tersebut.


Kurikulum 2013 semakin menegaskan bahwa guru, mau tidak mau harus kreatif. Tak cukup hanya mengandalkan buku paket saja, tetapi harus memunyai sumber belajar variatif, teknik mengajar yang interaktif, alat pembejaran yang aplikatif, serta proses pembelajaran yang komunikatif. Kesemuanya itu hanya bisa direalisasikan oleh guru yang memunyai kreativitas. Namun, apa yang terpantau di lapangan? Masih banyak guru yang membutuhkan semangat dan motivasi untuk mengembangkan kreativitasnya. Bahwa guru yang kreatif akan lebih banyak kerja. Tentu. Namun, sangat kerdil jiwa keguruan seorang guru yang tidak kreatif hanya karena alasan, akan terbebani kerja yang lebih banyak dibanding teman-teman guru lainnya. Lebih ironis lagi, jika ada guru yang justru menganggap suatu hal yang membanggakan jika dia tidak berbuat apa-apa (mengajar sekadarnya tanpa kreativitas) tetapi tetap lolos sebagai penerima tunjangan profesi bahkan telah memunyai pangkat dan golongan yang tinggi.



Profesi guru telah menjadi pilihan dalam aktivitas hidup ini. Oleh karena itu, jadikan profesi guru sebagai ladang amal untuk kehidupan akhir nanti. Guru adalah profesi yang potensial tetap menerima pahala meskipun guru itu telah meninggal. Berikan makna profesi guru dengan menggelutinya dengan hati. Tidak sekadar sebagai pekerjaan yang pada awal bulan akan menerima gaji. Jadikan setiap hari sebagai momen untuk melakukan hal yang lebih baik. Ciptakan kreativitas-kreativitas setiap saat. Biarkan kendala-kendala menjadi penyemangat untuk terus berbuat, sementara kegagalan jadikan sebagai bagian dari proses untuk berbuat yang terbaik sebagai guru. Berikan napas profesi guru dengan kreativitas. SEKIAN.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum