Siapa Bilang Menulis PTK Sulit?

Sabtu, 04 Januari 2014

Justru, jenis penelitian yang diharapkan untuk dibuat oleh guru adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena jenis penelitian ini adalah yang paling mudah dan memungkinkan untuk dilakukan oleh guru. Namanya saja, Penelitian Tindakan Kelas, artinya penelitian yang dilakukan di kelas pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung dan dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Istilahnya two in one, selain mengajar sebagai tugas pokok sekaligus melakukan penelitian dalam satu proses kegiatan yakni proses pembelajaran.

Banyak guru yang merasa kesulitan dalam membuat laporan PTK. Sebenarnya, kesulitan yang dihadapi sebagian guru tersebut tak lain penyebabnya ada pada diri guru itu sendiri. Beberapa penyebab dari diri sendiri, antara lain:

1.     1. Tidak ada kemauan untuk belajar menulis PTK.
Tentu menjadi sunnatullah jika kita tak pernah mempelajarinya sehingga kita kesulitan untuk mengetahui dan melakukannya. Perlu disisihkan waktu untuk belajar tentang PTK, baik proses penelitiannya maupun menulis laporan PTK tersebut. Cukup satu kali mempelajari serius sehingga seorang guru mampu melakukan PTK dan membuat laporannya berkali-kali. Proses melakukan PTK juga menjadi waktu belajar menekuni pembuatan PTK. Oleh karena itu, tak ada alasan guru untuk malas atau tak ada waktu untuk mempelajari PTK. Sumber belajar pun saat ini teramat banyak dan teramat mudah, tinggal guru yang mau belajar harus memunyai tekad yang kuat untuk mengetahui PTK sebagai tuntutan dan cikal terhadap peningkatan pangkat dan golongan seorang guru.


2.      2. Tidak mau keluar dari zona nyaman
Ada zona nyaman yang dibuat oleh guru sendiri pada dirinya dalam hal melakukan PTK serta membuat laporannya. Beberapa guru lebih memilih untuk melimpahkan tugas atau tuntutan membuat PTK kepada orang lain, meski harus merogoh kocek yang cukup dalam. Zona nyaman ini akan semakin dinikmati guru jika ada pihak-pihak yang memfasilitasi hal seperti itu. Padahal, mungkin tak pernah sekalipun guru tersebut mencoba melakukan PTK. Tak menutup kemungkinan guru seperti ini, memiliki pengetahuan teoritis tentang PTK, namun karena zona nyaman tadi, maka mereka lebih memilih tidak memanfaatkan pengetahuannya tersebut dibanding harus melakukan PTK yang seluruh perlengkapannya ada di depan mata yakni di kelas tempat sehari-hari  melakukan proses pembelajaran.


3.      3. Trauma terhadap kegagalan yang pernah dialami.
Hal semacam ini, juga terjadi pada beberapa guru yang mengatakan sulit dalam melakukan PTK. Mereka selalu mengingat awal kegagalannya pada saat pertama mencoba melakukan PTK. Belum ada usaha untuk melakukan introspeksi diri penyebab kegagalan, tetapi mereka langsung menilai bahwa PTK memang sulit. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Hampir tak ada seorang yang baru pertama kali melakukan langsung sempurna. Melakukan dan melakukan lagi adalah suatu proses menuju keberhasilan. Kegagalan juga dapat disebut sebagai sarana untuk membuat kita semakin besar dan dewasa. Kegagalan sejatinya tidak membuat trauma, tetapi justru membuat kita semakin giat untuk belajar dan belajar sehingga kegagalan tersebut berkurang dan pada akhirnya keberhasilan datang juga.

Ketiga hal yang membuat guru mencap bahwa PTK sulit dilakukan tentu solusinya tergantung guru itu sendiri. Sampai kapan pun tak akan pernah bias melakukan PTK jika tidak pernah belajar tentang PTK. Meskipun merasa mampu melakukannya, jika masih bermalas-malasan serta terkungkung pada zona nyaman yakni mengamanahkan kepada orang lain untuk membuat PTK nya, tentu tak akan pernah berhasil. Selanjutnya, jika guru masih berjiwa cengeng dengan terus meratapi kegagalannya di awal saat mencoba melakukan PTK, tentu hal ini juga akan menjadi hijab terhadap keberhasilannya yang telah berproses dengan adanya kegagalan tersebut.


Saking mudahnya PTK tersebut, dapat diandaikan sebagai penelitian puzzle. Artinya, PTK memunyai pola yang pada dasarnya sama, tinggal guru mengubah conten atau isi penelitian yang ditulis. Semua PTK bersiklus, setiap siklus diisi beberapa pertemuan tatap muka. Skema PTK setiap hanya empat yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Lalu, dimana sulitnya? Oleh karena itu, kesulitan PTK sebenarnya dibuat oleh guru itu sendiri, bukan pada PTK nya. Seperti diawal dijelaskan bahwa PTK dimunculkan sebagai salah satu jenis penelitian pada hakikatnya untuk memberi kemudahan kepada guru untuk meneliti. Mereka tak perlu meninggalkan sekolah, kelas, dan tugas pokoknya tetapi tetap dapat melakukan penelitian. Oleh karena itu, sejatinya guru dapat mengatakan seperti judul tulisan ini. SEKIAN

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum