Lahirkan Kembali “Habibie” dari Perut Parepare

Rabu, 19 Februari 2014

Tak ada yang dapat menyangkal, bahwa tokoh yang paling terkenal yang pernah dilahirkan Parepare adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Meski Habibie lahir sebelum secara resmi Parepare berdiri (17 Feberuari 1960), namun secara geografis hal itu tak terbantahkan. Orangtua Habibie dan Habibie sendiri sekian tahun hidup dan mencicipi sari dari bumi Parepare. Anasir-anasir dan neuron-neuron positif Habibie diperoleh dari Kota Bandar Madani ini.

Bukti bahwa Parepare memunyai potensi yang sangat luar biasa dalam melahirkan tokoh nasional bahkan internasional adalah Habibie. Oleh karena itu, bukan hal yang muluk-muluk jika masyarakat Parepare kembali mengharap lahirnya manusia sehebat anak keempat dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo ini . Masa kelahiran Habibie dengan sekarang tentu telah banyak perubahan. Pisik dan non pisik Parepare saat ini hampir tidak menyisakan Parepare pada masa Habibie. Suasana dan nuansa kota secara psikis pun sungguh jauh berbeda. Masyarakat dan pemerintahnya pun telah mengalami proses perubahan yang drastis. Namun, kesemua itu tak menjadi kendala untuk melahirkan “Habibie” kembali jika pemerintahan saat ini serta masyarakat Parepare mau berusaha untuk hal yang sangat positif ini.


Momen mengembalikan aura positif Parepare dengan mengusahakan lahirnya kembali “Habibie” di kota ini, sepertinya jatuh pada saat ini. Ulang Tahun Kota Parepare ke 54 tahun ini dapat menjadi tonggak dimulainya program untuk bersatu padu melahirkan “Habibie”. Tentu ungkapan ini bermakna luas, yakni mengembalikan ketenaran serta martabat Parepare di mata Indonesia bahkan tak mustahil dunia internasional. Terlebih lagi, Parepare yang baru saja memunyai pasangan pemimpin visioner tentu akan lebih mudah menjalankan program dan kerja tersebut. Semua sepakat, bahwa tokoh yang beristrikan Ibu Ainun tersebut, terkenal karena memunyai integensi yang luar biasa. Oleh karena itu, salah satu yang harus mendapat pembenahan yang ekstra adalah konsep dan aplikasi pendidikan di kota yang memang bervisi pendidikan ini.


Program yang terekspos dan sementara sebagian telah berjalan dari pemerintahan sekarang terbilang telah mengarah ke hal tersebut. Dimulainya secara masif transportasi gratis serta pembebasan iuran komite ditingkat SMA tentu sangat mendukung terciptanya nuansa pendidikan untuk semua. Pemberian penghargaan kepada guru dan siswa yang memiliki prestasi serta dukungan beasiswa kepada mereka akan semakin mengarah pada rel yang benar. Selain itu, memerhatikan potensi wawasan serta kompetensi didaktik metodik guru dalam pembelajaran juga harus intens mendapat perhatian. Guru sebagai ujung tombak pendidikan bagi anak bangsa sudah sewajarnya mendapat perhatian lebih. Selain terus memberikan pendidikan dan pelatihan yang mumpuni bagi guru, juga yang tak kalah pentingnya adalah menggugah motivasi serta keikhlasan guru dalam mengemban tugas mulia sebagai pendidik.


Masyarakat Parepare juga harus memunyai andil terhadap program dari pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan demi tujuan mulia tadi. Masyarakat yang sebagian besar sebagai user dari layanan pendidikan harus pula berkomitmen dan memunyai mimpi bahwa “Habibie” akan lahir kembali di Parepare. Salah satu yang tidak diharapkan jika masyarakat atau orangtua siswa menilai bahwa pendidikan serba gratis yang saat ini dinikmati menjauhkannya dari kewajiban memerhatikan pendidikan anak-anaknya. Mereka tak lagi repot memikirkan biaya pendidikan anaknya, menjadikannya merasa tak memunyai kepentingan lagi terhadap berhasil tidaknya pendidikan anaknya tersebut. Justru diadakannya pendidikan gratis yang termasuk di dalamnya transportasi gratis oleh pemerintah bertujuan agar orangtua semakin memerhatikan etika dan cara belajar anaknya karena mereka telah terbebas dari urusan pembiayaan sekolah. Orangtua patut memunyai cita-cita agar buah hatinya akan menjadi “Habibie” kelak.



Lahirnya kembali “Habibie” dapat dipastikan akan lewat sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai manusia yang mentrasformasi ilmu kepada siswa merupakan kunci utama lahirnya manusia hebat tersebut. Guru harus memunyai dedikasi dan keikhlasan dalam mengemban tugasnya mencerdaskan anak bangsa. Pemerintah telah berusaha terus meningkatkan penghargaan dan kesejahteraan bagi guru. Saatnya sekarang, guru meyakinkan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat bahwa mereka memang pantas mendapat semua itu. Jati diri sebagai pendidik adalah bahwa tugas mendidik, mengajar, dan melatih tidak dijadikan beban tetapi justru sebagai ladang untuk menanam kebajikan sekaligus memanen pahala untuk hari kemudian. Semoga, guru menjadi pengawal terhadap kerja keras semua pihak (pemerintah dan masyarakat) dalam melahirkan kembali sosok “Habibie” yang dapat mengangkat nama Parepare ke kancah Nasional maupun Internasional. Selamat HUT Parepare, Kotaku tercinta. SEKIAN.

1 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    Saya pastinya yg termasuk bangga dgn prestasi Bapak BJ Habibie, dan berharap semoga kelak ada yang menyamai beliau.. Insya Allah!

    Dan tentunya, itu merupakan tugas kita sebagai guru. Salam kenal Pak Syukur, salam silaturahmi.. Saya senang bisa bertemu dgn sesama blogger Parepare yg sesama guru pula :)

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum