Tak ada yang dapat menyangkal, bahwa tokoh yang paling
terkenal yang pernah dilahirkan Parepare adalah Prof.
DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie
kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4
tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Meski Habibie lahir sebelum
secara resmi Parepare berdiri (17 Feberuari 1960), namun secara geografis hal
itu tak terbantahkan. Orangtua Habibie dan Habibie sendiri sekian tahun hidup
dan mencicipi sari dari bumi Parepare. Anasir-anasir dan neuron-neuron positif
Habibie diperoleh dari Kota Bandar Madani ini.
Bukti bahwa Parepare memunyai potensi yang sangat
luar biasa dalam melahirkan tokoh nasional bahkan internasional adalah Habibie.
Oleh karena itu, bukan hal yang muluk-muluk jika masyarakat Parepare kembali
mengharap lahirnya manusia sehebat anak keempat dari pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo ini . Masa kelahiran
Habibie dengan sekarang tentu telah banyak perubahan. Pisik dan non pisik
Parepare saat ini hampir tidak menyisakan Parepare pada masa Habibie. Suasana
dan nuansa kota secara psikis pun sungguh jauh berbeda. Masyarakat dan
pemerintahnya pun telah mengalami proses perubahan yang drastis. Namun, kesemua
itu tak menjadi kendala untuk melahirkan “Habibie” kembali jika pemerintahan
saat ini serta masyarakat Parepare mau berusaha untuk hal yang sangat positif
ini.
Momen mengembalikan aura positif Parepare dengan mengusahakan
lahirnya kembali “Habibie” di kota ini, sepertinya jatuh pada saat ini. Ulang
Tahun Kota Parepare ke 54 tahun ini dapat menjadi tonggak dimulainya program
untuk bersatu padu melahirkan “Habibie”. Tentu ungkapan ini bermakna luas,
yakni mengembalikan ketenaran serta martabat Parepare di mata Indonesia bahkan
tak mustahil dunia internasional. Terlebih lagi, Parepare yang baru saja
memunyai pasangan pemimpin visioner tentu akan lebih mudah menjalankan program
dan kerja tersebut. Semua sepakat, bahwa tokoh yang beristrikan Ibu Ainun
tersebut, terkenal karena memunyai integensi yang luar biasa. Oleh karena itu,
salah satu yang harus mendapat pembenahan yang ekstra adalah konsep dan
aplikasi pendidikan di kota yang memang bervisi pendidikan ini.
Program yang terekspos dan sementara sebagian telah berjalan
dari pemerintahan sekarang terbilang telah mengarah ke hal tersebut. Dimulainya
secara masif transportasi gratis serta pembebasan iuran komite ditingkat SMA
tentu sangat mendukung terciptanya nuansa pendidikan untuk semua. Pemberian
penghargaan kepada guru dan siswa yang memiliki prestasi serta dukungan
beasiswa kepada mereka akan semakin mengarah pada rel yang benar. Selain itu,
memerhatikan potensi wawasan serta kompetensi didaktik metodik guru dalam
pembelajaran juga harus intens mendapat perhatian. Guru sebagai ujung tombak
pendidikan bagi anak bangsa sudah sewajarnya mendapat perhatian lebih. Selain
terus memberikan pendidikan dan pelatihan yang mumpuni bagi guru, juga yang tak
kalah pentingnya adalah menggugah motivasi serta keikhlasan guru dalam
mengemban tugas mulia sebagai pendidik.
Masyarakat Parepare juga harus memunyai andil terhadap
program dari pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan demi tujuan mulia
tadi. Masyarakat yang sebagian besar sebagai user dari layanan pendidikan harus
pula berkomitmen dan memunyai mimpi bahwa “Habibie” akan lahir kembali di
Parepare. Salah satu yang tidak diharapkan jika masyarakat atau orangtua siswa
menilai bahwa pendidikan serba gratis yang saat ini dinikmati menjauhkannya
dari kewajiban memerhatikan pendidikan anak-anaknya. Mereka tak lagi repot
memikirkan biaya pendidikan anaknya, menjadikannya merasa tak memunyai
kepentingan lagi terhadap berhasil tidaknya pendidikan anaknya tersebut. Justru
diadakannya pendidikan gratis yang termasuk di dalamnya transportasi gratis
oleh pemerintah bertujuan agar orangtua semakin memerhatikan etika dan cara
belajar anaknya karena mereka telah terbebas dari urusan pembiayaan sekolah.
Orangtua patut memunyai cita-cita agar buah hatinya akan menjadi “Habibie”
kelak.
Lahirnya kembali “Habibie” dapat dipastikan akan lewat
sekolah. Oleh karena itu, guru sebagai manusia yang mentrasformasi ilmu kepada
siswa merupakan kunci utama lahirnya manusia hebat tersebut. Guru harus
memunyai dedikasi dan keikhlasan dalam mengemban tugasnya mencerdaskan anak
bangsa. Pemerintah telah berusaha terus meningkatkan penghargaan dan
kesejahteraan bagi guru. Saatnya sekarang, guru meyakinkan semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakat bahwa mereka memang pantas mendapat semua itu.
Jati diri sebagai pendidik adalah bahwa tugas mendidik, mengajar, dan melatih
tidak dijadikan beban tetapi justru sebagai ladang untuk menanam kebajikan
sekaligus memanen pahala untuk hari kemudian. Semoga, guru menjadi pengawal
terhadap kerja keras semua pihak (pemerintah dan masyarakat) dalam melahirkan
kembali sosok “Habibie” yang dapat mengangkat nama Parepare ke kancah Nasional
maupun Internasional. Selamat HUT Parepare, Kotaku tercinta. SEKIAN.
Saya pastinya yg termasuk bangga dgn prestasi Bapak BJ Habibie, dan berharap semoga kelak ada yang menyamai beliau.. Insya Allah!
Dan tentunya, itu merupakan tugas kita sebagai guru. Salam kenal Pak Syukur, salam silaturahmi.. Saya senang bisa bertemu dgn sesama blogger Parepare yg sesama guru pula :)