Valentine’s Day, Kukirim Surat Buat Kekasihku (Imajiner)

Rabu, 19 Februari 2014

Kasihku… hari ini kembali kukirim surat untukmu. Tidak seperti biasanya, suratku kali ini lebih spesial. Spesial, karena aku mengirimnya saat Valentine’s Day (V Day)atau hari kasih sayang. Namun, tentu maksud saya bukan mau mengajakmu merayakan V Day, seperti sebagian anak muda melakukannya. Mereka menganggap bahwa hari ini yang bertepatan 14 Februari adalah kesempatan untuk berbuat sesuka hati. Tak ada batas antara pria dan wanita. Tidak lagi mengenal muhrim atau bukan, V Day adalah kesempatan untuk meluapkan keinginan yang terpendam, pikirnya.

Kasihku… tidakkah mereka tahu bahwa V Day adalah budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan budaya ketimuran kita? Dianggapnya semua yang diadopsi dari barat adalah kemajuan dan modern. Mereka bahkan beranggapan bahwa orang-orang yang tidak merayakan V Day adalah kuno dan tertinggal. Padahal, mereka tidak menyadari bahwa infiltrasi kebudayaan barat semakin gencar demi merusak karakter bangsa ini. Pengalaman 350 tahun pada masa penjajahan tentu tak pernah terlupakan bagi bangsa kita. Di era sekarang, seni menjajah telah bergeser dari penjajahan yang bersifat militer menjadi penjajahan yang berkaitan dengan kebudayaan. Salah satu contoh nyata dari semua itu adalah cara berpakaian. Lihatlah saat ini, pakaian yang dikenakan perempuan, lebih terbuka daripada pakaian lelaki. Oleh karena itu, saya juga salut kepadamu yang tetap istiqamah mengenakan jilbab yang dapat menjauhkanmu dari prilaku nakal lelaki.

Kasihku… saya yakin engkau pun sepaham denganku. Bahwa kita dan negeri kita memunyai nilai-nilai luhur bangsa. Indonesia juga dibangun dengan nilai etika dan terutama nilai agama. Semua agama setidaknya memunyai aturan berkenaan tata krama dalam hubungan pria dan wanita. Didukung pula oleh nilai-nilai budaya bangsa kita yang sangat menjunjung harkat dan martabat manusia. Agama kita pun, Islam, dengan sangat tegas melarang pergaulan bebas pria dan wanita tanpa hubungan resmi menurut agama dan negara kita. Itu pulalah yang membuat hubungan kita tetap bertahan karena tujuan kita, Insya Allah mulia.

Kasihku… memang berat apa yang kita lakoni. Di saat, sekitar kita dengan bebasnya dan secara terbuka menjalin hubungan yang hampir tanpa batas. Kita tetap dengan keyakinan ini, bahwa sungguh telah rontok harkat dan martabat kita sebagai manusia yang berTuhan jika berbuat yang sangat dinista oleh agama kita, termasuk merayakan V Day dengan salah. Sebenarnya, memang dalam agama kita menganjurkan agar niat baik itu disegerakan. Tak baik kita berlama-lama begini meski tak pernah sekalipun kita melanggar etika dan agama. Kita harus selalu berdoa agar lindungan-Nya tetap tercurah untuk menjaga kita dari perbuatan maksiat. Namun, setelah pendidikan kita selesai dan dirasa telah mampu menjalani bahtera rumah tangga, aku akan segera melamarmu.

Kasihku… V Day akan selalu datang setiap tahunnya, dan tak ada seorang pun yang mampu menghalangi kedatangannya. Namun, yang bisa kita lakukan adalah memberi pencerahan tentang V Day tersebut. Jadikan V Day sebagai hari kasih sayang yang positif. Hari itu akan sangat berlimpah pahala jika dijadikan momen untuk menunjukkan cinta anak kepada orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Cinta siswa kepada gurunya, cinta kakak kepada adiknya, dan begitu pula sebaliknya. Rasulullah juga menyuruh kita mencintai manusia sebagaimana kita mencintai diri kita. Pencerahan seperti ini tentu sulit, namun bukan merupakan sesuatu yang mustahil untuk diusahakan. Begitu banyak anasir pendukung terhadap propaganda tidak benar terhadap cara merayakan V Day, namun tentu masih ada cahaya digelapnya malam. Usaha kita yang peduli terhadap pengaruh negativ dari perayaan V Day selama ini, sedikit demi sedikit kita jadikan positif dengan hal seperti yang dimaksud di atas. Apalagi, Majelis Ulama Indonesia telah mengharamkan perayaan V Day yang bertentangan dengan norma keIslaman.


Kasihku… surat ini meski aku tujukan kepadamu, namun saya yakin engkau berkeinginan menunjukkan kepada kaummu (Hawa). Biarlah mereka membaca semua isi suratku kepadamu, sebagai salah satu bentuk pencerahan terhadap perayaan V Day ini. Aku sangat berharap, semua Hawa dan masih gadis yang telah membaca suratku ini menjadikannya bahan introspeksi diri dan menganggap surat ini dari kekasihnya juga. Tentu, aku pun akan berusaha agar semua Adam yang masih perjaka juga dapat membaca serta membuat surat untuk kekasihnya, seperti suratku kepadamu. Akhirnya, aku berharap agar di setiap Shalatmu do’a terkabulnya tujuan hubungan kita ini mendapat ridho-Nya, sebagaimana aku pun  lakukan di setiap shalatku.  SEKIAN.

0 komentar:

 
SYUKUR SALMAN BLOG © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum